Intermittent Fasting

Intermittent fasting atau diet puasa adalah metode makan yang melibatkan pergantian antara waktu makan dan puasa. Bergantung pada jenisnya, kamu bisa mencoba diet ini pada berbagai waktu dalam sehari dan mengatur jumlah kalori yang dikonsumsi. Saat ini, diet puasa menjadi salah satu tren kesehatan dan kebugaran yang paling populer di seluruh dunia. Yuk, cari tahu manfaat dan cara melakukannya dalam artikel ini!

Apa Itu Intermittent Fasting atau Diet Puasa?

Intermittent fasting adalah pola makan di mana kamu secara bergantian melakukan periode makan dan berpuasa. Pola ini tidak menentukan makanan apa yang harus kamu makan, melainkan kapan kamu sebaiknya makan.

Ada berbagai metode intermittent fasting yang membagi hari atau minggu menjadi periode makan dan puasa. Sebenarnya, kebanyakan orang sudah “berpuasa” setiap hari saat tidur. Namun, dalam diet ini, waktu puasa diperpanjang, misalnya:

  • Memperpanjang waktu puasa setelah bangun tidur.
  • Melewatkan sarapan.
  • Makan siang sebagai makanan pertama.
  • Mengakhiri makan pada pukul 8 malam.

Beberapa orang merasa lebih energik saat berpuasa, sementara yang lain merasa lemas. Rasa lapar sering menjadi tantangan, tetapi ini biasanya terjadi pada mereka yang menjalani puasa sepanjang hari beberapa kali dalam seminggu.

Saat berpuasa, kamu tidak diperbolehkan makan, tetapi kamu bisa minum air putih, teh, kopi, atau minuman tanpa kalori lainnya. Dalam beberapa metode, diperbolehkan mengonsumsi sedikit makanan rendah kalori. Suplemen juga dapat dikonsumsi asalkan tidak mengandung kalori.

Intermittent Fasting

Manfaat Intermittent Fasting

Saat tubuh tidak makan untuk sementara waktu, berbagai proses biologis berubah agar tubuh bisa beradaptasi. Ini termasuk pengelolaan hormon, gen, dan perbaikan sel.

Puasa ini bisa menurunkan kadar gula darah dan insulin, serta meningkatkan hormon pertumbuhan manusia (HGH), yang penting untuk pertumbuhan otot, kekuatan, dan metabolisme tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat yang telah diteliti:

  • Meningkatkan fungsi otak: Puasa dapat meningkatkan memori kerja pada hewan dan memori verbal pada manusia.
  • Kesehatan jantung: Membantu mengatur tekanan darah dan detak jantung.
  • Komposisi tubuh: Membantu menurunkan lemak tanpa kehilangan massa otot.
  • Mengelola diabetes: Membantu menurunkan berat badan dan kadar glukosa pada penderita obesitas.
  • Regenerasi jaringan: Pada hewan, puasa dapat mengurangi kerusakan jaringan akibat operasi.

Metode Intermittent Fasting yang Populer

Ada beberapa metode yang bisa kamu coba:

  1. Metode 16/8
    Kamu hanya makan dalam waktu 8 jam, sementara 16 jam sisanya dihabiskan untuk berpuasa. Minuman tanpa kalori tetap diperbolehkan selama puasa.
  2. Metode 5:2
    Selama dua hari dalam seminggu, konsumsi hanya 500-600 kalori. Pada lima hari lainnya, makan seperti biasa tanpa pembatasan.
  3. Metode Eat-Stop-Eat
    Puasa 24 jam dilakukan sekali atau dua kali dalam seminggu, misalnya dari makan malam hingga makan malam keesokan harinya.
  4. Metode 12 Jam
    Untuk pemula, puasa selama 12 jam setiap hari, misalnya dari jam 7 malam hingga 7 pagi, termasuk waktu tidur.

Intermittent fasting adalah metode makan yang fleksibel dan memiliki banyak manfaat kesehatan. Dengan pola makan ini, kamu bisa menurunkan berat badan, meningkatkan fungsi metabolisme, dan menjaga kesehatan tubuh. Jangan lupa, tetap konsumsi makanan yang bergizi selama jendela makan agar manfaatnya lebih optimal!