Setelah absen selama lebih dari dua puluh tahun, pengembang Storybird Studio kembali menghadirkan serial klasik dengan sekuel berjudul Ganryu 2: Hakuma Kojiro. Apakah game ini masih relevan bagi para gamer generasi baru?
Story Ganryu 2: Hakuma Kojiro
Setelah mengalahkan Kojiro, Musashi memilih untuk bermeditasi dan mengeksplorasi seni di provinsi Hokkaido, Jepang. Saat sedang meditasi, ia dihubungi oleh sebuah roh yang berkata, Miyamoto Musashi, pertarungan kita belum selesai. Aku menunggumu untuk menyelesaikan pertempuran kita selamanya. Seluruh Jepang akan menyaksikan penghinaan ini. Aku menunggumu.
Musashi tidak ragu bahwa suara itu berasal dari rival abadi, Sasaki Kojiro. Meskipun Kojiro telah kalah secara fisik, semangatnya untuk bertarung masih hidup. Musashi pun harus melakukan perjalanan dari utara ke selatan Jepang menuju pulau Ganryu-jima, tempat ia pertama kali mengalahkan Kojiro.
Akankah Musashi berhasil mengalahkan Kojiro sekali lagi dalam pertarungan berikutnya?
Temukan jawabannya dengan memainkan Ganryu 2: Hakuma Kojiro!
Gameplay
Sejujurnya, saya belum pernah memainkan seri prekuelnya sebelumnya. Namun, ketika pertama mencobanya, mengingatkan pada permainan sidescrolling seperti Shinobi. Perbedaannya, kali ini kita bermain sebagai samurai bernama Musashi Miyamoto, tokoh terkenal yang sering diadaptasi ke dalam berbagai cerita, film, dan video game.
Berikut adalah penjelasan tentang aspek gameplay-nya:
Setelah memilih menu New Game, kamu akan langsung disuguhkan cuplikan cerita yang menggambarkan perjalanan Musashi dari utara ke selatan. Saat bermeditasi, ia mendengar tantangan dari rivalnya, Kojiro, untuk berduel lagi. Plotnya sederhana, berfokus pada harga diri seorang pria.
Kemudian, kamu bakal dibawa ke Stage 1 yang terletak di Pulau Hokkaido. Seperti banyak game retro dan langsung beraksi tanpa tutorial. Lalu kamu bergerak dari kiri ke kanan, melawan musuh, dan mengumpulkan item di sepanjang jalan.
Musashi memiliki beberapa aksi dasar, seperti menyerang dengan pedang katana, melempar kunai dari jarak jauh, dash, double jump, dan wall jump untuk memanjat dinding. Di sudut kiri atas layar terdapat informasi skor, waktu, batas amunisi kunai, dan health bar untuk menunjukkan kesehatan karakter.
Game ini terbagi menjadi lima stage, di mana setiap stage terdiri dari pertempuran melawan musuh, Sub Boss, dan diakhiri dengan pertarungan melawan boss utama. Pada perjalanan pertama, stage terasa panjang karena titik checkpoint cukup jarang.
Tingkat kesulitan game ini terbilang normal, tidak terlalu sulit namun juga tidak mudah. Beruntung, kontrolnya yang responsif membuat semua aksi Musashi terasa luwes. Namun, karakter memiliki nyawa terbatas; jika kehabisan, kamu akan kembali ke stage pertama dengan layar Game Over.
Pertarungan boss dalam game ini cukup menantang. Kunci suksesnya adalah kesabaran, dimana kamu harus mengamati pola serangan mereka dan merespons dengan serangan yang tepat hingga mereka tumbang. Bagi gamer baru, ini mungkin membuat frustrasi, tetapi bagi yang tumbuh di era tersebut, pengalaman ini sudah biasa.
Soundtrack Audio
Karena keterbatasan perangkat keras di masa lalu, soundtrack selalu menjadi elemen kunci dalam menciptakan atmosfer di dalam game. Konsep ini tetap dijaga dalam Ganryu 2, di mana aspek audio berperan penting dan mendapat perhatian khusus dari pengembang. Hasilnya, kamu bakal merasakan nostalgia ke era 80-90an dengan musik yang sangat mengesankan.
Pasar game aksi side-scrolling seperti ini jelas ditujukan untuk para gamer yang tumbuh di era NES, SNES, dan SEGA Genesis, karena secara perlahan mulai terpinggirkan saat memasuki era PlayStation. Namun merindukan game-game sederhana seperti ini, yang tidak memerlukan banyak pemikiran tentang cerita, misi sampingan, dan elemen rumit lainnya. Kamu cukup mengalahkan semua musuh yang ada sampai bertemu dengan boss utama.
Ganryu 2: Hakuma Kojiro bagaikan mesin waktu yang mengembalikan kita ke masa kecil. Game ini bisa dimainkan kapan saja, dan kamu akan selalu kembali untuk merasakan nostalgia. Dalam jenis game seperti ini, ada keinginan untuk memainkannya lagi, meskipun sudah menamatkannya berkali-kali, karena itulah keajaiban game 2D side-scrolling yang abadi.